Health

Kota di Jepang Usulkan Batasi Screen Time 2 Jam Sehari: Tren Gaya Hidup Sehat atau Kontroversi?

SAKURAINA, TOKYO- Pemerintah Kota Toyoake di Prefektur Aichi, Jepang, mengusulkan aturan kontroversial yang membatasi penggunaan smartphone dan perangkat elektronik lainnya hingga 2 jam per hari. Usulan ini, yang diajukan pada sidang majelis kota pada Senin (25/8/2025), bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk, namun menuai beragam reaksi.

Jika disahkan, peraturan ini akan berlaku mulai Oktober tahun ini dan menjadi regulasi pertama di Jepang yang membatasi screen time bagi seluruh penduduk kota. Aturan ini tidak mencakup penggunaan perangkat untuk pekerjaan, belajar, atau mengerjakan PR.

Para pejabat kota Toyoake menekankan bahwa peraturan ini bersifat imbauan dan berlaku untuk semua penduduk, tidak hanya anak-anak. Siswa SD direkomendasikan untuk membatasi penggunaan perangkat hingga pukul 9 malam, sementara siswa SMP hingga pukul 10 malam.

Alasan di balik usulan ini adalah dampak jangka panjang penggunaan perangkat elektronik, seperti kurang tidur, masalah kesehatan, berkurangnya komunikasi keluarga, dan terhambatnya tumbuh kembang anak.

Meskipun tidak ada sanksi bagi pelanggar, usulan ini telah memicu perdebatan sengit. Sejak diumumkan pada Kamis (21/8/2025), Pemkot Toyoake menerima lebih dari 110 telepon dan email, dengan sekitar 70 persen di antaranya menyatakan penolakan.

Menanggapi kontroversi ini, Wali Kota Toyoake, Kouki Masafumi, menjelaskan bahwa tujuan utama peraturan ini adalah untuk mendorong masyarakat mempertimbangkan kembali kebiasaan screen time mereka. “Smartphone sangat penting dalam kehidupan kita, tetapi batasan 2 jam ini adalah pedoman untuk mendorong masyarakat memprioritaskan tidur dan hubungan keluarga,” ujarnya.

Usulan ini memicu diskusi tentang keseimbangan antara manfaat teknologi dan pentingnya gaya hidup sehat. Apakah pembatasan screen time adalah solusi yang tepat, ataukah ini merupakan bentuk intervensi yang berlebihan? Pertanyaan ini terus menjadi perdebatan di kalangan masyarakat Toyoake.(DIK)

What is your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in:Health