Peristiwa dan Hukum

Badan Meteorologi Jepang Turunkan Peringatan Darurat Hujan Lebat di Kota Kirishima

SAKURAINA, KIRISHIM- Badan Meteorologi Jepang telah menurunkan peringatan darurat hujan lebat untuk Kota Kirishima di Prefektur Kagoshima dari level tertinggi menjadi peringatan hujan lebat.

Hujan lebat dengan curah yang memecahkan rekor di kota tersebut membuat tanah menjadi gembur dan permukaan air sungai tetap tinggi.

Para pejabat cuaca mengatakan bahaya belum berakhir. Mereka mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap tanah longsor dan banjir.

Banjir ini terjadi setelah periode panas yang menyengat di banyak bagian Jepang, dengan rekor suhu nasional sebesar 41,8 derajat Celsius.

Kagoshima “mengalami hujan lebat yang belum pernah dialami sebelumnya”, kata seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam konferensi pers.

“Nyawa terancam… Kami mohon Anda menjaga keselamatan dengan pindah ke gedung-gedung yang lokasinya agak jauh dari sungai atau tebing, atau ke gedung-gedung yang tidak terlalu rawan banjir,” ujarnya. Ia mengatakan kondisi berbahaya mungkin sudah ada di daerah terdampak.

Pejabat JMA juga mendesak warga untuk mengungsi tanpa menunggu perintah dari pemerintah kota.

Seorang pejabat Kementerian Pertanahan memperingatkan dalam konferensi pers yang sama tentang risiko sungai meluap.

Lebih dari 490 milimeter (19 inci) hujan turun selama 24 jam hingga pukul 4.40 pagi di satu wilayah Kagoshima — hujan terbesar yang pernah tercatat, menurut Kyodo News.

Kirishima, sebuah kota di Kagoshima, meminta penduduknya untuk mengungsi atau mengambil tindakan alternatif menyusul peringatan khusus JMA — yang tertinggi dalam sistem lima skalanya.

“Sungai meluap, menimbulkan risiko banjir, atau banjir mungkin sudah terjadi di tanggul,” kata kota itu di situs webnya.

Penerbangan domestik di bandara Kagoshima dibatalkan karena hujan.(*)

What is your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *