
SAKURAINA, JEPANG-Agen perjalanan terkemuka Jepang, JTB, mengatakan bahwa jumlah orang di Jepang yang berencana melakukan perjalanan liburan musim semi tahun ini akan menurun.
Perkiraan penurunan ini mengemuka karena banyak rumah tangga yang berhemat menyusul lonjakan harga. Perkiraan JTB dibuat berdasarkan survei, reservasi hotel, dan data lainnya.
Sekitar 23,5 juta orang dikatakan akan bepergian di dalam negeri atau luar negeri dalam perjalanan yang melibatkan setidaknya satu malam menginap antara 25 April dan 7 Mei. Jumlah tersebut turun 6,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Hampir 23 juta orang merencanakan perjalanan domestik, 7,2 persen lebih sedikit dari tahun lalu. Sementara itu, jumlah wisatawan yang memilih tujuan luar negeri naik 10 persen menjadi 550.000. Namun, jumlah wisatawan luar negeri masih hanya sekitar setengah dari tahun 2019, sebelum pandemi virus korona melanda.
Ekonom Daiichi Life Research Institute Hoshino Takuya mengatakan, “Ketika harga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama, orang tidak dapat menabung dalam jumlah yang banyak. Hal itu membuat konsumsi pribadi menurun, termasuk keinginan untuk pergi berlibur.”
Ia menambahkan bahwa kekhawatiran atas dampak kebijakan tarif pemerintahan Trump terhadap upah dan ketenagakerjaan juga menekan sentimen konsumen.
JTB mengatakan hari libur nasional pada musim semi tahun ini juga dinilai kurang sesuai untuk mengambil liburan panjang.(CAN)