By dicky chan
SAKURAINA, JAKARTA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyiapkan 240 ton garam untuk operasi modifikasi cuaca di wilayah Jawa Barat pada 11-20 Maret 2025. Operasi tersebut sebagai upaya mitigasi terutama di daerah yang sudah terjadi dan rawan bencana.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengatakan pihaknya bekerjasama dengan TNI AU serta Pempeov Jabar mengoperasikan satu pesawat untuk operasi modifikasi cuaca. Pesawat tersebut mampu membawa 800 kilogram garam dalam setiap penerbangannya.
“Sekali terbang pesawat ini membawa 800 kilogram garam, sehari kita 3 sorti sehingga 2,4 ton perhari, 10 hari berarti 240 ton. Operasi ini dilakukan mulai hari ini tanggal 11 hingga 20 Maret (2025),” kata Seto di Lanud Husein Sastranegara Bandung, Selasa, 11 Maret 2025.
Seto menuturkan pihaknya menggunakan garam khusus untuk operasi tersebut. Tumpukan garam yang disimpan di salah satu hanggar pun telah disiapkan untuk operasi modifikasi cuaca hingga 9 hari kedepan.
Seto mengaku operasi tersebut bisa mengurangi curah hujan sekitar 30 sampai 60 persen yang turun. Namun hal itu, lanjutnya, tergantung fase awan yang akan ditabur garam tersebut.
“Kalau 100 mili kita kurangi menjadi 70 mili. Tergantung pada umur awan, ada fasenya,” ujarnya.
Operasi modifikasi cuaca dilakukan terutama daerah yang memiliki potensi bencana, termasuk yang sudah terjadi beberapa pekan lalu seperti di Sukabumi dan Karawang. Terlebih berdasarkan prediksi BMKG, selama dasarian dua di bulan Maret ini daerah Jabar masuk kategori hujan tinggi.
“Menurut prediksi BMKG selama dasarian dua bulan Maret artinya tanggal 17-20 itu di daerah Jawa Barat hujannya kategori tinggi yang jatuh pada wilayah yang sudah ada kejadian bencana, yang rawan bencana, yang permukaannya sudah tidak mampu menyerap air lagi itu dikhawatirkan akan menjadi bencana,” ungkapnya.(DIK)
