News

Gelombang Demo di Indonesia, Jepang dan Negara Lain  Ingatkan Warganya: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

SAKURAINA, JAKARTA– Menyusul gelombang demonstrasi yang melanda berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir, sejumlah negara, termasuk Jepang, Prancis, Malaysia, Singapura, Filipina, Amerika Serikat, dan Kanada, mengeluarkan imbauan kepada warga negaranya yang berada di Indonesia.

Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, melalui akun Facebook resminya, menyatakan bahwa demonstrasi terjadi pada 29 Agustus di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, dan kemungkinan akan berlanjut mengingat seruan di media sosial. Mereka meminta warga Jepang untuk menjauhi fasilitas polisi dan sekitar gedung DPR dan DPRD, serta segera meninggalkan lokasi jika berada di dekat area demonstrasi.

Imbauan serupa juga dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Prancis di Jakarta melalui akun Instagram @franceinindonesia. Mereka mengimbau warga Prancis untuk tetap waspada, berhati-hati dalam perjalanan, mengikuti instruksi otoritas setempat, dan menghindari area berisiko.

Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina telah lebih dulu mengeluarkan imbauan serupa, diikuti oleh Amerika Serikat dan Kanada yang meminta warganya untuk menjauhi kerumunan dan lokasi demonstrasi.

Demonstrasi ini bermula sejak awal pekan sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR dan pajak. Pada 28 Agustus, aksi berlanjut dengan tuntutan yang sama, ditambah aspirasi dari kalangan buruh. Di Jakarta, unjuk rasa berlangsung panas dengan respons dari polisi berupa tembakan gas air mata dan meriam air.

Tragedi terjadi pada malam harinya di Jakarta, ketika kendaraan taktis (rantis) Brimob mencoba membubarkan massa dan menabrak seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan. Pria berusia 21 tahun itu, yang sedang mengantarkan orderan makanan ke pelanggan, tewas setelah dibawa ke rumah sakit.

Pada Jumat (29/8), demonstrasi meluas ke berbagai kota seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, hingga Makassar, dengan tuntutan keadilan dan kekecewaan atas tindakan aparat terhadap masyarakat sipil.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas dan keamanan di Indonesia, serta respons pemerintah terhadap aspirasi masyarakat. Perkembangan situasi ini terus dipantau oleh berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri.(DIK)

What is your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in:News