
SAKURAINA, JEPANG- Make-up umumnya digunakan para kaum wanita untuk mempercantik tampilan dan memberikan sentuhan artistik atau ekspresi kreatif sesuai dengan gaya penggunanya. Tren make-up sendiri sering kali berkembang dan menciptakan inovasi unik yang menarik perhatian.
Salah satu tren baru yang muncul saat ini adalah “3D teardrop make-up”, yang sedang populer di kalangan siswi SMA Jepang. Namun, tren ini menuai banyak kritik karena bentuknya yang justru dianggap kontroversial dan jauh dari kesan estetis seperti yang diharapkan. Bahkan bahan yang digunakan juga berasal dari produk non kosmetik.
Merangkum dari SCMP, Selasa (25/11/2024), menurut acara televisi di jepang Ninosan, proses make-up ini dilakukan dengan menyemprotkan lem tembak ke permukaan plastik, kemudian di tempelkan ke wajah dengan menggunakan lem bulu mata palsu. Sehingga hasilnya memperlihatkan penggunanya seolah-olah seperti sedang rapuh dan bersedih.
Rika Shiiki, pemimpin perusahaan AMF yang fokus pada produk untuk pelajar, mengatakan bahwa, tren menarik dari SMA di jepang akan bergerak dengan cepat. Namun, biasanya akan bertahan selama dua minggu sampai satu bulan saja.
“Para pelajar ini suka bereksperimen dengan gaya baru untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dan menarik perhatian secara online,” ujar Rika.
Produsen lem tembak mengungkapkan bahwa lem ini dibuat bukan untuk digunakan pada wajah, dan akan mengakibatkan reaksi alergi atau bahkan iritasi pada kulit. Mereka juga menegaskan bahwa lem tembak panas dirancang untuk keperluan kerajinan tangan, bukan untuk digunakan sebagai tambahan make-up.
Selain itu, tren ini mendapat banyak kritik di media sosial, karena tetesan lem tersebut malah terlihat aneh dan dinilai lebih mirip ingus atau sperma, sehingga jauh dari kesan menyerupai air mata seperti yang diinginkan.(*)