Economy

Harga Bahan Pokok di Pasar Induk Kramat Jati Naik Jelang Ramadhan

SAKURAINA, JAKARTA-Menjelang Ramadan 2025, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai naik. Harga cabai hingga bawang merah terpantau melonjak.

Pantauan Metrotvnews.com, Selasa, 25 Februari 2025, sejumlah bahan pokok seperti cabai hingga bawang merah mengalami kenaikan harga menjelang Ramadan 2025.

Salah satu pedagang cabai, Alim (40), mengaku pada bulan ini harga cabai yang ia jual naik dibanding dengan bulan lalu.

“Dibandingkan bulan kemarin ya ada kenaikan. Rawit merah yang signifikan itu harganya sekarang sampai seratus ribu,” ujarnya saat diwawancarai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Alim mengatakan untuk cabai merah besar (TW) sebelumnya dijual dengan harga berkisar Rp30-Rp40 ribu per kilogram, saat ini telah menyentuh harga Rp55-Rp60 ribu per kilogram. Untuk harga cabai kriting sebelumnya Rp35 ribu per kilogram, kini telah menyentuh harga Rp45 ribu per kilogram. Dan untuk harga cabai rawit sendiri sebelumnya Rp40-Rp50 ribu per kilogram, saat ini melonjak hingga Rp90-Rp100 ribu per kilogram.

Hal senada juga diungkapkan Ibu Ferto (53). Penjual bawang merah dan bawang putih ini mengaku juga mengalami kenaikan harga pada bawang yang ia jual saat ini.

“Iya mau bawang merah atau putih dua-duanya naik harganya,” katanya saat diwawancarai.

Ibu Ferto mengatakan, sebelumnya harga bawang yang ia jual berkisar Rp23 ribu per kilogram, saat ini telah menyentuh harga Rp38 ribu per kilogram.

Selain harga yang telah meningkat naik, ibu Ferto juga mengeluhkan pasokan bawang merah yang saat ini telah berkurang.

“Untuk pasokan bawang merah kemarin agak gimana ya, kalau sekarang agak susah,” pungkasnya.

Para pedagang mengaku para pembeli kerap mengeluh akan harga bahan pokok yang telah mengalami kenaikan jelang Ramadan 2025.(*)

What is your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in:Economy