By dicky chan
SAKURAINA, SWISS-Indonesia kembali menunjukkan eksistensinya melalui forum ekonomi internasional di Davos, Swiss, pada 20-24 Januari 2025. Forum ini diselenggaran untuk mendorong promosi investasi dan perdagangan.
Salah satu sarana pameran investasi adalah Paviliun Indonesia yang dibangun sebagai etalase produk-produk dan segala potensi dari Sabang sampai Merauke.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkap forum ekonomi internasional ini tidak hanya menampilkan rencana Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Forum ini juga menampilkan usaha kecil menengah yang mempunyai potensi besar.
Berbagai produk UMKM di bawa ke forum ini. Meski pameran di Paviliun Indonesia tidak terlalu besar, namun Rosan mencoba mengefisienkan dan mengoptimalkan sarana yang ada.
Pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) 2025 mengusung tema “Collaboration for the Intelligent Age (Kolaborasi untuk Era Cerdas)”. Melansir laman resmi WEF 2025, Senin, 20 Januari 2025, pertemuan tahunan 2025 ini akan mempertemukan para pemimpin dunia untuk membahas tantangan global dan regional utama.
Tantangan ini meliputi menanggapi guncangan geopolitik, merangsang pertumbuhan untuk meningkatkan standar hidup, dan mengelola transisi energi yang adil dan inklusif. Pertemuan tahun ini, beserta programnya, akan berorientasi pada lima prioritas tematik yang berbeda tetapi saling terkait.(*)
