Event

Kelompok Penyintas Bom Atom Jepang Menerima Nobel Perdamaian

SAKURAINA, INTERNASIONAL-Kelompok penyintas bom atom Jepang, Nihon Hidankyo, menerima salah satu penghargaan tertinggi di dunia.

Kelompok tersebut menerima Nobel Perdamaian tahun ini di Norwegia. Penghargaan ini diberikan di tengah meningkatnya ketegangan di seluruh dunia, yang menimbulkan kekhawatiran atas penggunaan senjata nuklir.

 

Nihon Hidankyo mengirimkan 30 orang ke upacara penghargaan pada Selasa (10/12/2024) di Oslo. Sejak didirikan pada 1956, kelompok itu telah mengupayakan lebih banyak dukungan bagi korban bom atom yang dikenal sebagai “hibakusha”.

Para anggotanya juga mengampanyekan pelarangan senjata nuklir dan menyampaikan tentang pengalamannya ke seluruh dunia.

Tanaka Terumi, salah satu ketua bersama Nihon Hidankyo, menyampaikan pidato pada upacara tersebut. Ia mengatakan, “Kami menuntut penghapusan segera senjata nuklir, sebagai senjata pemusnah massal yang sangat tidak manusiawi, yang tidak boleh dibiarkan berdampingan dengan manusia.”

Ketua Komite Nobel Norwegia Joergen Watne Frydnes menjelaskan alasan di balik pilihan komite tersebut. Ia mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara nuklir telah meningkatkan persenjataan, dan menyebutnya sebagai era nuklir baru yang “tidak stabil”.

Ia mengatakan, “Nihon Hidankyo dan hibakusha, para penyintas serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, tidak pernah goyah dalam upaya membangun pertahanan moral dan hukum di seluruh dunia terhadap penggunaan senjata nuklir.”

Tiga ketua bersama Nihon Hidankyo hadir untuk menerima diploma dan penghargaan tersebut.

Salah satu dari mereka, Tanaka, berada di rumah di Nagasaki ketika bom atom dijatuhkan. Meskipun ia tidak mengalami luka serius, lima orang kerabatnya tewas. Ia berusia 13 tahun saat itu.

Tanaka mengatakan ia khawatir dengan apa yang akan terjadi jika senjata nuklir kembali digunakan. Ia mengungkapkan bahwa hulu ledak dalam jumlah besar dapat digunakan kapan saja dan menimbulkan akibat yang menghancurkan.

Ia sekali lagi menyerukan penghapusan total senjata nuklir daripada mengandalkan daya penggentar bersama.

Tanaka mengakhiri pidatonya dengan mengimbau untuk tidak membiarkan kemanusiaan menghancurkan diri sendiri dengan senjata nuklir. Ia mengajak semua orang untuk bekerja sama bagi kemanusiaan, di dunia yang bebas dari senjata nuklir dan perang.

What is your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in:Event