
SAKURAINA, JAKARTA- Taiki Miyazaki bisa memotivasi banyak orang. Ia adalah seorang pria asal Jepang yang sukses jadi pengusaha tempe di negaranya.
Dikutip dari BBC, Rabu (27/7), Miyazaki membuat tempe untuk membantu para lansia dalam melestarikan kedelai lokal di daerah tempat tinggalnya. Pengusaha berusia 27 tahun ini pun berhasil memperkenalkan tempe asal Indonesia yang diolah menjadi menu masakan khas Jepang di restoran milik keluarganya.
Lantas, bagaimana cerita inspiratif Taiki Miyazaki? Seperti apa perjalanannya sampai ia sukses menjadi pengusaha tempe di Jepang? Simak ulasan di Sakuraina.com berikut ini.
Cerita Inspiratif Taiki Miyazaki
Taiki Miyazaki pertama kali mengenal tempe setelah dirinya beberapa kali mengunjungi Indonesia selama kurun 2015-2018. Ia yang pada saat itu masih berstatus mahasiswa di Universitas Kokushikan di Setagaya, Tokyo mengikuti program pertukaran pelajar dan berkesempatan berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) selama setahun.
Di Yogyakarta itulah, Miyazaki mulai memakan tempe setiap harinya. Ia memakan tempe hampir setiap hari. Memiliki pengalaman tinggal di Yogyakarta membuat Taiki Miyazaki menyukai salah satu panganan khas Indonesia yakni tempe. Hal ini pun mendorong Taiki Miyazaki untuk belajar bagaimana cara membuat tempe.
Dalam program pertukaran pelajar tersebut, Taiki Miyazaki belajar berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Hingga sekembalinya ke Jepang, ia pun aktif bergabung dengan kelompok lokal dan turut menangani masalah sosial dan lingkungan di daerahnya.
Miyazaki pun tergerak untuk melestarikan panganan lokal di daerahnya yakni kedelai tsukui yang saat ini mulai kalah pamor dengan adanya kedelai lokal. Karena hal itu, petani pun mulai enggan menanam kedelai tersebut.
Taiki Miyazaki pun membawa ide yang menarik. Ia berpikir untuk membuat tempe yang dikenalnya ketika berada di Indonesia dengan kedelai tsukui tersebut. Ia pun kembali ke Indonesia untuk belajar bagaimana cara membuat tempe di Rumah Tempe Indonesia.
Selanjutnya, pada 2018, Miyazaki pun mulai memproduksi tempe di Jepang. Sayangnya, cuaca di Jepang dengan empat musimnya kurang mendukung untuk pembuatan tempe. Ia pun harus merasakan kegagalan terus menerus selama dua tahun berturut-turut.
Namun, Taiki Miyazaki pantang menyerah. Ia terus melakukan uji coba hingga akhirnya ia berhasil membuat tempat khusus pembuatan tempe yang saat ini berada tepat di belakang restorannya. Tempat ini dibuat khusus untuk pembuatan tempe yang dengan pengaturan suhu dan kelembapan yang tepat.
Sekitar awal tahun 2020, Miyazaki pun mulai menanam sendiri kedelai tsukui yang menjadi bahan pembuatan tempe. Selanjutnya, tempe-tempe yang berhasil dibuatnya ini akan diolah menjadi berbagai makanan khas yang dijual di restoran keluarganya seperti tempe kari, tempe untuk pasta, tempe goreng, hingga tempe katsu.
Selain ingin turut melestarikan kedelai lokal di daerahnya, motivasinya dalam memulai bisnis pembuatan tempe dan olahan dari tempe ini juga didasari alasan lain. Miyazaki ingin membantu para orang lanjut usia (lansia) di daerahnya. Sebab menurutnya, tempe merupakan protein yang sangat cocok untuk dikonsumsi para lansia. Teksturnya yang lembut juga membuat panganan ini lebih mudah dikunyah. Selain itu, kedelai yang difermentasi ini juga lebih mudah dicerna oleh tubuh. Dengan begitu, lansia-lansia di daerahnya bisa mendapatkan asupan protein yang cukup dengan tekstur yang mudah dicerna.
Untuk mencapai kesuksesan dalam memproduksi tempe dan olahannya ini, Taiki Miyazaki tak sendiri. Ia juga dibantu oleh sang ibu yakni Chieko Miyazaki dalam meracik tempe menjadi olahan makanan khas Jepang yang disukai warga setempat.
Itulah cerita inspiratif Taiki Miyazaki yang berhasil membawa panganan khas Indonesia menjadi hidangan olahan khas Jepang.(*)