
SAKURAINA, BALI- Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya terlihat scan sonar 30 meter dari kabel laut Jawa-Bali. Setelah tim Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) dalam laut melakukan pendeteksian di bawah laut menggunakan scan sonar, serta kamera bawah laut, terdeteksi gambar kapal KMP Tunu Pratama Jaya.
Dari pantauan terlihat posisi kapal KMP Tunu Pratama Jaya bergeser bergeser 800 meter dari titik tenggelam dan berada di kedalaman 48 hingga 49 meter di bawah Selat Bali dan berjarak 30 meter dari kabel bawah laut.
Tim bawah laut dengan KRI Pulau Fanildo berhasil memfoto dengan scan sonar posisi kapal dan juga menggunakan kamera bawah laut. Posisi KMP Tunu Pratama Jaya terlihat dalam kondisi terbalik.
TNI AL pun mengerahkan KRI Spica untuk memvalidasi data dari KRI Pulau Fanildo. Untuk aktivitas penyelamat penyelaman, tim SAR gabungan meminta terus update terkait dengan cuaca karena kondisi di Selat Bali kurang bersahabat.
Data terbaru, jumlah korban yang selamat berjumlah 30 orang dan korban yang meninggal adalah 11 orang teridentifikasi dan satu orang masih dalam proses identifikasi. Sebanyak 23 orang lainnya masih belum ditemukan.
Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmada II (Danguspurla Koarmada II) Laksamana Pertama TNI Endra Hartono mengungkapkan, pencarian di titik tersebut melibatkan tiga metode deteksi bawah laut.
Namun, di balik kabar penemuan ini, ada catatan penting bahwa posisi bangkai kapal ternyata berjarak sangat dekat dengan kabel listrik bawah laut (cablehead) yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Jaraknya hanya sekitar 30 meter, jarak yang terbilang rawan di bawah laut.
“Hasil dari gambar 3D akan kita serahkan kepada Basarnas untuk menentukan langkah selanjutnya.” tegasnya.(DIK)