By SAKURAINA, JEPANG- Pemerintah Jepang dan partai berkuasa tengah mempertimbangkan untuk menghapus batas pembelian bebas pajak oleh pengunjung asing sebagai bagian dari sistem baru pengembalian pajak konsumsi ketika meninggalkan Jepang.
Saat ini, turis asing dapat membeli barang tanpa membayar pajak konsumsi di toko-toko yang ditetapkan di Jepang. Namun, dikatakan bahwa sejumlah orang menyalahgunakan sistem tersebut dengan membeli barang bebas pajak dalam jumlah besar dan menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan.
Pemerintah dan partai berkuasa berencana mewajibkan wisatawan membayar pajak saat berbelanja. Pembeli kemudian mengajukan pengembalian uang ketika meninggalkan Jepang. Berdasarkan rencana tersebut, pengembalian uang akan dilakukan menggunakan perangkat pemindai paspor yang akan dipasang di semua bandara yang melayani penerbangan internasional.
Sistem baru ini diperkirakan akan menghapuskan batas atas 500.000 yen, atau sekitar 3.300 dolar, untuk pembelian barang habis pakai, seperti kosmetik dan makanan. Batas atas tersebut ditetapkan untuk mencegah penjualan kembali.
Sistem baru ini juga bertujuan menghapus aturan mengenai pengemasan khusus untuk membuktikan barang belum dibuka.
Pemerintah dan partai berkuasa berharap sistem baru ini akan meningkatkan belanja oleh turis asing.
Diperkirakan akan dibutuhkan waktu satu tahun hingga 18 bulan untuk melakukan revisi yang diperlukan. Pemerintah dan partai berkuasa menargetkan untuk menerapkan sistem ini paling cepat pada tahun fiskal 2026.
Pemerintah dan partai berkuasa mempertimbangkan untuk memasukkan perincian sistem baru ini dalam pedoman reformasi perpajakan yang akan dibahas pada tahun fiskal mendatang.(*)
