Event

Penyebaran Flu Burung H5N1 WHO Ingatkan Pengendalian Pengawasan Ketat Pada Hewan

SAKURAINA,INTERNASIONAL- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta peningkatan pengawasan terhadap hewan yang berisiko terinfeksi flu burung H5N1, pada Selasa 26 November 2024. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah penyebaran virus ke spesies lain dan meminimalkan risiko penularan ke manusia.

“Apa yang sangat kita butuhkan secara global, baik di Amerika Serikat maupun negara lain, adalah pengawasan yang jauh lebih kuat terhadap hewan. Ini mencakup burung liar, unggas, serta hewan lain yang rentan terinfeksi,” kata Maria Van Kerkhove, seorang epidemiolog WHO, dalam konferensi pers daring, dilansir dari Malay Mail, Jumat 29 Desember 2024.

WHO mengungkapkan sedang bekerja sama dengan organisasi mitra, seperti Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), untuk memperkuat pengawasan infeksi pada hewan.

Kasus H5N1 pada babi di AS
Bulan lalu, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengonfirmasi adanya kasus flu burung H5N1 pada seekor babi di sebuah peternakan kecil di Oregon.

WHO menyoroti babi sebagai hewan yang berpotensi meningkatkan risiko penyebaran flu burung karena kemampuannya terinfeksi virus burung maupun virus manusia. Kombinasi genetik dari kedua jenis virus ini dapat menciptakan varian baru yang lebih mudah menular pada manusia.

“Kami di WHO selalu berada dalam kesiapsiagaan tinggi terkait influenza, karena pertanyaannya bukan jika, melainkan kapan wabah berikutnya terjadi,” ujar Kerkhove.

Ia menambahkan bahwa risiko flu burung terhadap populasi umum secara global saat ini masih tergolong rendah.

Kasus pada Manusia
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat 55 kasus infeksi H5N1 pada manusia sepanjang tahun ini, termasuk satu kasus pada anak-anak. Sebagian besar kasus terjadi pada pekerja peternakan yang kontak langsung dengan unggas atau hewan ternak yang terinfeksi.

Meski demikian, CDC menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus penularan antar manusia. Namun, pekerja peternakan unggas dan susu dianggap memiliki risiko lebih tinggi terpapar virus tersebut.

WHO mengingatkan bahwa pengawasan intensif terhadap hewan dan pemantauan ketat terhadap kasus manusia merupakan kunci untuk mencegah terjadinya pandemi yang disebabkan oleh virus flu burung.

What is your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in:Event