
SAKURAINA, BALI- Konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi dunia.
Salah sektor pariwisata internasional yang masih dalam tahap pemulihan khususnya Bali. Apalagi sekarang sudah ada penundaan penerbangan dari Qatar Airlines yang menuju Bali.
“Situasi perang antar kedua negara timur tengah tersebut akan berpengaruh terhadap ekonomi secara umum dan imbasnya pada kunjungan wisata nantinya,” ujar Manajer Operasional DTW Tanah Lot Sudiana, Rabu kemarin (25/6/2025).
Namun meski imbasnya terhadap kunjungan wisatawan ke Bali pihaknya masih perlu melakukan observasi lebih lanjut untuk memastikannya.
Tetapi kondisi sekarang ini memang alami penurunan tingat kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Lot. Bisanya yang mencapai 30 persen kini turun ke 25 persen. Dengan rata-rata kunjungan tertinggi dari wisatawan domestik.
Setiap harinya jumlah kunjungan wisata di DTW Tanah Lot tembus diangka rata-rata 4-5 ribu orang wisatawan.
Selain isu geopolitik tersebut juga pada pertengahan tahun 2025 ini perlu dicermati
adanya kebijakan Pemerintah Australia yang telah mengeluarkan travel advisory kepada warganya untuk lebih waspada dalam bepergian ke wilayah Indonesia, termasuk Bali.
Ditambah lagi dengan Erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur dan Gunung Semeru di Jawa Timur turut menimbulkan kekhawatiran.
“Mulai dari perang, kebijkan Pemerintah Asutralia dan gunung meletus secara langsung ini akan mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali,”
Dalam menghadapi berbagai dinamika tersebut, DTW Tanah Lot tetap berkomitmen menjaga kualitas layanan dan daya tarik destinasi. Pemantauan terhadap isu-isu global dilakukan secara berkala untuk memastikan pengambilan keputusan yang responsif.
“Kami akan terus melaporkan perkembangan dari waktu ke waktu dan siap melakukan penyesuaian strategi agar pengelolaan destinasi tetap adaptif dan berkelanjutan,” tandasnya.(DIK)