
SAKURAINA, TOKYO- Sosok pemenang lelang tas Hermes Birkin pertama seharga Rp162 miliar akhirnya terungkap. Sang pembeli tak lain Valuence Japan Inc, anak usaha Valuence Holding, perusahaan jual beli barang mewah yang bermarkas di Tokyo, Jepang.
Laman resmi Valuence Japan Inc telah mengumumkan keberhasilan mendapatkan tas ikonik dan bersejarah tersebut. Kemenangan dalam lelang 10 menit di rumah lelang Sotheby’s, Paris, Prancis itu disebut Valuence sebagai cerminan misi perusahaan untuk melestarikan warisan budaya global.
“Kami percaya ini inisiatif yang berdampak sosial, selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan dan pengelolaan budaya kami. Barang tersebut akan dilestarikan dan dipajang dengan cermat oleh perusahaan untuk mewujudkan komitmen ini,” kata Valuence kepada media.
1. Perusahaan Jual Beli Barang Mewah
Valuence Japan Inc merupakan anak usaha Valuence Holding, perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang, terutama membeli dan menjual barang-barang bermerek, logam mulia, jam tangan, logam batangan, perhiasan, barang antik, benda seni, dan lainnya.
Menurut Reuters, metode pembelian barang meliputi pembelian langsung, pengiriman ke rumah, pembelian perjalanan bisnis, dan pembelian daring.
Perusahaan menjual produk melalui penjualan lelang, penjualan konsinyasi di lelang, serta penjualan grosir lainnya seperti penjualan grosir kepada pedagang spesialis, penjualan eceran di toko, dan situs perdagangan elektronik (EC) untuk konsumen umum.
Bos Valuence Group yakni Shinsuke Sakimoto. Mengacu laporan keuangan tahunan, pendapatan Valuence Holding yang tercatat pada 31 Agustus 2024 sebesar 81.468 juta yen, naik dibandingkan periode sama tahun (year on year) sebelumnya 76.130 juta yen.
2. Kalahkan 9 Penawar
Tas Birkin pertama kali dibuat Hermes untuk Jane Birkin, aktris dan penyanyi legendaris berkebangsaan Prancis-Inggris. Kisah bermula pada 1984 ketika Jane Birkin duduk di sisi pemimpin eksekutif Hermes, Jean-Louis Dumas, dalam sebuah penerbangan pada 1984.
Saat itu Birkin mengeluhkan kebutuhan akan tas yang bergaya namun fungsional sebagai seorang ibu muda. Dumas membuat sketsa tas tangan berbentuk persegi panjang, lengkap dengan ruang khusus untuk botol susu bayi.
Tas itu lantas menjadi sangat terkenal, bahkan menjadi tren dunia. Tak hanya itu tas Birkin turut mendorong pertumbuhan merek fesyen Hermeshingga akhirnya lekat dengan sebutan tas ikonik sepanjang masa.
Dalam lelang pada Kamis (10/7/2025) lalu, Sotheby’s tidak menyebutkan detail siapa pemenang,kecuali hanya kolektor dari Jepang. Mereka juga mengumumkan lelang hanya berlangsung 10 menit. Para kolektor, bersaing melalui telepon maupun pesan daring.
Puncaknya juru lelang mengetok palu ketika penawar mengajukan angka 7 juta euro. Ditambah biaya, total tas kulit warna hitam legendaris itu terjual seharga 8,6 juta euro atau Rp162 miliar! Valuence menyatakan mereka telah mengalahkan sembilan penawar dalam lelang sangat prestisius dan mendebarkan tersebut.
3. Tidak Akan Dijual Kembali
Kendati bergerak di bidang jual beli barang mewah, Valuence mengaskan tas Birkin pertama yang mereka menangkan tidak untuk dijual kembali. Tas Birkin asli itu akan menjadi simbol pelestarian budaya dan desain sirkular.
Sebagai perusahaan desain sirkular, mereka menegaskan komitmen untuk menciptakan siklus nilai, yakni menghubungkan barang-barang mewah berharga seperti jam tangan, perhiasan, tas, dan pakaian, dari mereka yang tidak lagi membutuhkan dengan mereka yang memerlukan.
Valuene menegaskan, setelah tas tiba di Jepang, akan diselenggarakan konferensi pers untuk media dan pemangku kepentingan terkait. “Kami akan segera mengumumkan detail dan jadwal pameran secara spesifik,” bunyi pernyataan perusahaan.(CAN)